Memilih Caleg yang Amanah

Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Fadhilah Jum'at Bernas Jogja, Jum'at 3 April 2009
Masyarakat tiada henti disuguhi kampanye partai politik dan calon anggota legislatif. Kampanye yang dilakukan dalam rangka pemilihan anggota legislatif pada 9 April 2009 nanti ini tentu saja memiliki arti penting terhadap perjalanan bangsa dan negara ke depan. Lewat pemilihan anggota legislatif, beberapa dari para caleg yang kini berkampanye akan duduk di kursi parlemen.
Adapun siapa caleg yang bakal duduk di parlemen, pilihan masyarakatlah yang menentukan. Di tengah ketidakpercayaan terhadap kinerja parlemen, parlemen tetap akan diisi oleh sebagian caleg yang kini berkampanye meskipun nantinya ada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya. Pada titik ini, upaya untuk menghadirkan wajah parlemen yang bersih dan mampu menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya tetap perlu dilakukan. Masyarakat memiliki tugas penting agar nantinya caleg yang terpilih mampu mengemban amanah dan menunjukkan kinerja positif. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya...” (Qs. An-Nisa: 58).

Dari ayat di atas, kita diwajibkan untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Terkait pemilihan anggota legislatif, kita dituntunkan untuk memilih caleg yang memang memiliki integritas dan kemampuan untuk menjalankan amanah di parlemen. Dengan memilih caleg secara tepat, kerinduan kita menyaksikan anggota-anggota legislatif yang tidak korupsi insya Allah akan terwujud. Caleg yang terpilih nantinya memang benar-benar bekerja untuk kemaslahatan hidup masyarakat.
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang sekiranya layak kita renungkan. Jika saat ini parlemen belum menunjukkan kinerja yang baik, maka sebenarnya ada peran kita di dalamnya. Artinya, wajah parlemen yang korup dan abai terhadap kepentingan masyarakat akibat kita tidak memberikan pilihan kepada orang-orang yang benar-benar tepat untuk mengemban amanah di parlemen. Kita mungkin saja tidak cermat dan melakukan pilihan yang salah terhadap parpol yang menghasung caleg pada pemilihan umum sebelumnya. Begitu juga sebaliknya, jika kita tepat dalam memilih orang-orang yang akan duduk di parlemen, maka kita akan mendapatkan anggota-anggota legislatif yang mampu bekerja secara baik. Insya Allah, anggota legislatif yang kita pilih dalam pemilihan anggota legislatif tahun ini memang benar-benar tepat sehingga menciptakan kebaikan bagi tatanan kehidupan.
Untuk itu, tak ada salahnya jika kita memanfaatkan masa kampanye saat ini untuk menilai caleg-caleg yang kelak akan kita pilih. Kita tentu tidak ingin menyesal karena salah memilih caleg sehingga menambah derita negeri yang berkepanjangan. Rasulullah SAW pernah mengingatkan kita dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa kehancuran akan datang apabila amanah disia-siakan. ”Bagaimana bentuk penyia-nyiaannya,” tanya sahabat kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW pun bersabda, ”Apabila persoalan diserahkan kepada orang-orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya.” Ketidaktepatan kita dalam memilih caleg akan menyebabkan amanah di parlemen disia-siakan. Salah satu wujud amanah yang tidak ditunaikan secara baik adalah maraknya kasus korupsi yang kini menerpa anggota parlemen. Maka, menjadi kewajiban kita untuk memilih caleg secara tepat agar kasus korupsi tidak terjadi lagi di tubuh parlemen. Kita berkewajiban memilih caleg yang benar-benar jujur dan mampu menggunakan anggaran negara bukan untuk kepentingan diri, tapi digunakan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.
Di sisi lain, bagi caleg yang kini berkampanye hendaknya menyadari bahwa menjadi anggota legislatif bukanlah sekadar jabatan, tapi merupakan amanah yang harus ditunaikan. Ketika seseorang menjadi anggota legislatif, ia dituntut berkontribusi bagi kemaslahatan masyarakat. Tanggung jawab anggota legislatif tidaklah ringan, tapi jika tertunaikan dengan baik akan mendapatkan ganjaran dari Allah SWT. Ada pernyataan Rasulullah SAW yang bisa direnungkan oleh caleg yang kini berkampanye, ”Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang yang membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Pungkasnya, semoga anggota-anggota legislatif yang kelak duduk di parlemen benar-benar jujur, bersih, bertanggung jawab, dan mampu menjalankan amanah secara baik. Kita memohon kepada Allah SWT agar dapat memilih caleg secara tepat yang mampu membangun negeri ini dalam limpahan berkah Ilahi. Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO
Pemerhati Masalah Agama pada Transform Institute Universitas Negeri Yogyakarta