Anak Jalanan di Kota Pelajar

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Nguda Rasa Koran Merapi, Sabtu 18 Juli 2009SEBERAPA sering kita melintasi jalan-jalan di kota Yogyakarta , begitu sering kita menyaksikan anak-anak kecil yang berpanas-panas ria. Tidak hanya di siang hari, di pagi hari pun kadang mereka menampakkan wajah welas-nya. Di perempatan jalan, kita sering kali melihat keberadaan anak-anak kecil yang mencoba mengais nafkah. Di antara mereka ada yang meminta-minta, mengelap kendaraan tanpa diminta, ataupun menjual koran. Malah sering kali mereka juga bersama orang tuanya....

Pilpres Buruk Jika Pelanggaran Dilupakan

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Suara Mahasiswa "Kritis Mengawal Hasil Pilpres" Harian Seputar Indonesia,Jum'at 17 Juli 2009SUKSESI kepemimpinan nasional telah dilakukan di negeri ini lewat mekanisme prosedural pemilihan umum setiap lima tahun. Dari hasil penghitungan suara versi quick count dapat terlihat salah satu pasangan unggul mutlak dibandingkan dua pasangan lainnya. Sejak proses Pilpres dari deklarasi pasangan, kampanye, dan pemungutan suara, masyarakat telah menjadi saksi sejarah pelaksanaan Pilpres untuk menghadirkan pemimpin nasional...

Pendidikan Sekadar Angka-angka?

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Opini Harian Umum Pelita, Selasa 14 Juli 2009PENDIDIKAN merupakan aspek penting mengembangkan individu manusia menjadi insan tangguh yang mampu mendayagunakan potensinya. Melalui pendidikan, potensi akal (al-’aql), hati (al-qalb), dan jasad (al-jasad) yang dimiliki individu manusia dikembangkan dan diarahkan menuju kebaikan positif. Pengembangan ketiga potensi dasar itu tentu saja harus berjalan beriringan. Dengan kata lain, pendidikan yang hanya mengutamakan akal saja akan mengakibatkan individu manusia menjadi...

Catatan untuk Calon Pemimpin

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Gagasan Suara Merdeka, Rabu 8 Juli 2009HARI pemilihan presiden (Pilpres) hampir menjelang. Sesaat lagi masyarakat negeri ini akan menentukan pemimpinnya untuk periode lima tahun ke depan. Siapa pun tentu berharap agar pelaksanaan Pilpres berjalan lancar, jujur, dan adil. Bagi masyarakat yang memiliki hak pilih sudah seyogianya menimbang dan menilai siapakah nantinya yang bakal dipilih. Dengan pilihan penuh kesadaran, masyarakat akan menempatkan salah satu dari tiga pasangan capres-cawapres di kursi kepemimpinan...

Memilih dengan Kejernihan Hati

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Surat Pembaca Jurnal Nasional, Selasa 7 Juli 2009PEMILIHAN presiden (Pilpres) akan digelar Rabu (8/6) nanti. Hajatan Pilpres untuk menentukan pemimpin nasional periode 2009-2014 merupakan titik penting arah perjalanan bangsa dan negara ke depan. Untuk itu, masyarakat yang memiliki hak pilih perlu mencermati hajatan Pilpres sebagai upaya memilih pemimpin yang tepat. Pemimpin yang tepat memiliki berbagai kriteria, di antaranya kemampuan membaca kondisi zaman dan menakar kemampuan bangsa, berpikir visioner bagi kemajuan...

Memuliakan Perempuan

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Fadhilah Jum'at Bernas Jogja, Jum'at 26 Juni 2009Kita sering kali menjumpai fakta kekerasan terhadap perempuan. Hak hidup perempuan ada yang dilecehkan. Perempuan dalam kehidupan masyarakat sering kali mendapatkan perlakuan tidak layak. Meskipun zaman telah dikatakan menapak dalam kemajuan, kultur yang mendiskreditkan perempuan tidaklah hilang. Adanya fenemona tersebut tentu menimbulkan keprihatinan.Melihat dengan kacamata jernih, perlakuan sewenang-wenang terhadap perempuan jelas tidak dibenarkan. Islam justru...

Capres, Jangan Merasa Paling Benar

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Suara Mahasiswa "Kritik Antar-Capres yang Membangun" Harian Seputar Indonesia, Kamis 25 Juni 2009KONDISI perpolitikan menjelang Pilpres kian memanas. Setiap pasangan capres-cawapres dibantu tim suksesnya terus bergeliat melakukan kampanye guna merebut simpati publik. Dengan bantuan konsultan pencitraan, pasangan capres-cawapres juga memantapkan citra diri lewat iklan-iklan politik. Bagaimana pun, keputusan ada di tangan masyarakat pemilih pada 8 Juli 2009 nanti. Masyarakat berhak menentukan siapa pasangan capres-cawapres...

Penggajian Guru, Tak Ada Diskriminasi!

Oleh: HENDRA SUGIANTORODimuat di Surat Pembaca Suara Merdeka, Senin 22 Juni 2009Meskipun dikatakan “pahlawan”, guru tetap manusia. Guru seperti manusia lainnya. Guru membutuhkan makan. Guru perlu memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Maka, amat wajar jika guru menuntut kesejahteraan. Bahkan, tanpa dituntut pun selayaknya pemerintah memberikan jaminan kesejahteraan kepada setiap guru tanpa diskriminatif.Pada titik ini, kita hargai kehendak pemerintah untuk menyejahterakan guru dengan gaji minimal Rp 2 juta–yang katanya–mulai tahun 2009, bahkan...