Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Pustaka SKH KEDAULATAN RAKYAT, Minggu 13 Mei 2012
Judul
Buku: Doa Bukan Lampu Aladin:
Mengerti Rahasia Zikir dan Akhlak Memohon kepada Allah Penulis: Jalaluddin
Rakhmat Penerbit: Serambi, Jakarta Cetakan:
I, Maret 2012 Tebal: 198 halaman
Siapa
pun kita tentu pernah berdoa. Banyak doa yang kita panjatkan kepada Tuhan dari
bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di malam hari. Doa tak dimungkiri
menjadi bagian dari kehidupan kita sebagai manusia. Namun, apakah kita telah
memahami hakikat doa yang sesungguhnya?
Untuk
mendapatkan penjelasan terkait doa secara lebih jernih, buku karya Jalaluddin
Rakhmat yang akrab disapa Kang Jalal ini menarik disimak. Doa pada umumnya
berisi permohonan. Dengan berdoa, kita berharap apa yang kita mohonkan dapat
terwujud. Doa yang terkabulkan tentu menjadi harapan kita, tetapi doa bukanlah lampu
aladin. Kita tak mungkin memaksa Tuhan memenuhi setiap permohonan kita. Memang
ada doa yang langsung dikabulkan Tuhan dengan segera, namun kita juga perlu
menyadari bahwa doa bisa saja terkabulkan dalam waktu yang lama. Bahkan, Tuhan
memiliki cara tersendiri dalam mengabulkan doa kita. Apa yang kita mohonkan
lewat doa mungkin tak terwujud, tetapi kita mendapatkan sesuatu yang lebih baik
dari Tuhan.
Doa
sebagai tanda kerendahan hati kita kepada Sang Khalik tentu juga membutuhkan
sikap berdoa yang baik. Doa adalah penyerahan diri kita. Tak menutup
kemungkinan apabila kita telah puas hanya dengan berdoa meskipun permohonan tak
kunjung terkabulkan. Ada perasaan tentram, damai, dan tidak gelisah, karena doa
sebenarnya mengikatkan hubungan kita dengan Sang Pemilik Kehidupan. Lewat buku
ini, Jalaluddin Rakhmat mengajak kita untuk menjadikan doa sebagai kekuatan.
Kita perlu berdoa dalam kondisi sulit maupun lapang. Untuk memperoleh
pencerahan terkait doa dari Kang Jalal, selamat membaca buku ini.
HENDRA
SUGIANTORO
Pembaca
buku, tinggal di Yogyakarta