Suara Kita, Suara Perubahan

Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Suara Mahasiswa Harian Seputar Indonesia, Senin 6 April 2009

KAMPANYE legislatif usai digelar. Hari pemilihan tinggal menghitung hari. Di masa hari tenang ini kita hendaknya mempertimbangkan pilihan politik secara cermat dan bijak. Pilihan politik kita menentukan nasib bangsa dan negara ke depan sehingga diharapkan tidak asal-asalan memilih. Jika kita merindukan kehidupan yang lebih baik, maka pemilu legislatif harus dijadikan momentum perubahan. Siapa pun kita yang memiliki hak pilih perlu menggunakan hak pilih sebaik-baiknya. Dengan hak pilih itu, kita sekuat daya menghadirkan wajah lembaga legislatif yang lebih bermartabat.
Tentu saja setiap caleg yang akan kita pilih tidak seluruhnya buruk. Apriori yang barangkali muncul di benak kita terkait pemilu legislatif 9 April 2009 seyogianya tidak menghalangi kita untuk memilih secara cerdas. Di antara caleg-caleg dalam pemilu legislatif tentunya masih ada caleg yang layak kita pilih untuk menduduki kursi dewan 2009-2014. Kita hendaknya menyadari bahwa suara kita adalah suara perubahan.

Pada titik ini, kita hendaknya tidak tertipu oleh pesona caleg yang ditebar selama kampanye. Boleh jadi caleg yang membungkus dirinya begitu baik selama kampanye malah tidak memiliki integritas dan kapabilitas sebagai anggota dewan. Kita tidak akan memilih caleg yang tidak jelas rekam jejak pengabdian sosialnya dan belum teruji kemampuannya. Pun, kita tidak akan tertipu oleh janji-janji caleg yang sering kali tidak terukur dan tidak jelas strateginya.
Maka, saatnya kini menjadi pemilih yang cerdas. Kita tentu tidak ingin lembaga legislatif dipenuhi penyakit korupsi dan dijadikan lahan mencari nafkah. Kita memilih secara tepat karena kita berkehendak kuat memperbaiki wajah parlemen agar benar-benar berkontribusi bagi kemaslahatan kehidupan masyarakat. Jangan sampai pilihan kita tidak berdasarkan pertimbangan yang matang sehingga akan menjadi penyesalan di kemudian hari.
Sekali lagi, suara kita adalah suara perubahan. Kita bisa memperbaiki wajah parlemen menjadi lebih baik jika mampu memilih secara cerdas. Begitu sebaliknya, kita bisa saja memperburuk wajah parlemen jika caleg yang dipilih berkualitas dan berkepribadian rendah. Memilih secara cerdas meniscayakan penilaian kita terhadap visi, misi, program, strategi program, rekam jejak parpol dan caleg, dan integritas-kapabilitas caleg. Saat hari pemilihan, kita harus menjadi subyek perubahan untuk menjadikan negeri ini lebih baik lagi dengan memilih caleg yang amanah dan kontributif bagi kemaslahatan masyarakat. Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, aktif di LPM Transformasi UNY