Menapaki Hidup Menggapai Kesuksesan

Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Surat Pembaca Suara Merdeka, Selasa 27 Juli 2010

Setiap kita mendapatkan apa yang kita usahakan. Dalam usaha diperlukan komitmen dan kerja cerdas sekaligus kerja keras. Hasil dari usaha juga menghendaki proses yang tepat. Kualitas hasil didahului dengan kualitas proses. Siapa pun kita berhak untuk bermimpi dan bercita-cita.

Pun, berhak memperoleh dari apa yang diimpikan dan dicitakan. Namun, kita ternyata tak selalu bermimpi besar. Ada sikap fatalistik ketika kita tunduk menyerah atas nasib buruk yang dialami. Lebih memilukan lagi ketika kita menyalahkan takdir, bahkan menyalahkan Tuhan yang tidak membuat hidup kita berkelimpahan.

Siapa pun perlu melihat bahwa masa depan itu cerah. Masa depan yang baik milik siapa pun yang siap meraihnya. Ikhtiar adalah keniscayaan tanpa peduli seberapa pun hambatan dan tantangan menghadang. Asalkan keinginan dan impian itu baik, kebaikan akan diperoleh. Siapa pun kita layak menjadi manusia-manusia besar yang merasakan kesuksesan hidup.

Tak peduli modal fisik dan materi pada diri kita, kesuksesan hanya membutuhkan tangan yang bekerja. Kesuksesan juga membutuhkan kekuatan jiwa untuk menggapainya. Kesuksesan harus dijemput siapa pun. Kita harus memaknai hidup secara benar agar kesuksesan juga termaknai secara benar.
Kita tentu tak begitu saja bisa menggapai kesuksesan tanpa melalui jalan yang berliku terjal. Ada kelebihan dalam diri kita dan juga ada kekurangan dalam diri kita. Kekurangan bukan untuk memperlemah, tapi faktor yang membuat kita mawas diri. Kita harus membanggakan kelebihan untuk berpikir dan bertindak besar, namun bukan berarti menampakkan keangkuhan.

Dalam hidup, kegagalan adalah hal biasa. Begitu juga penderitaan adalah hal biasa yang tak perlu membuat kita risau dan penuh gerutu. Ujian kegagalan dan penderitaan harus kita alami untuk mendewasakan langkah agar kita menjadi manusia besar. Mungkin saja kita pernah mengalami kegagalan di masa lalu, namun kita perlu mengingat bahwa kita tidak hidup di masa lalu.

Sebaliknya, kita tidak harus terus membanggakan kesuksesan di masa lalu karena kita akan hidup di masa depan. Pariman Siregar (2009) menuturkan, terkungkung pada masa lalu bukanlah pilihan tepat. Meratapi kegagalan dan kesalahan di masa lalu hanya membuat kita terpuruk dan tidak percaya diri menghadapi kehidupan.

Terbuai dengan prestasi di masa lalu sehingga membuat kita terlena bukan tindakan yang bijaksana. Ada tantangan di masa depan yang menampakkan wajah berbeda dari apa yang kita alami di masa lalu dan di masa kini.

Menjalani hidup ini, kita perlu berpikir dan bertindak untuk mendekap kesuksesan. Asalkan baik, kita harus percaya diri dengan impian kita. Kesuksesan hidup adalah milik kita yang bersedia memantapkan ikhtiar sekaligus memanjangkan doa. Tak ada yang sia-sia dalam hidup ini jika kita berproses secara benar dalam menggapai kesuksesan.

Kesuksesan jangan dimaknai pada hasil semata, namun juga pada proses. Banyak dari kita tampak menggenggam kesuksesan yang justru menjadi bumerang di kemudian hari jika tidak dicapai secara benar. Kita kian menyadari bahwa ada pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

Hendra Sugiantoro
Koordinator Forum Indonesia
Karangmalang, Yogyakarta 55281
085228438047