Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Peduli Pendidikan SKH KEDAULATAN RAKYAT, Jum'at, 4 Mei 2012
Judul
di atas adalah tema peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada tahun
2012 ini. Ada satu kata penting dari tema tersebut, yakni generasi emas
Indonesia. Untuk menyatukan penafsiran, ada baiknya kita mencermati sambutan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, yang
dibacakan serentak pada upacara Hardiknas 2012 lalu.
Sebagian isi sambutan
itu berisi, “Pada periode tahun 2010
sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang
pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045,
yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses
seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan;
mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi.”
Untuk
menyiapkan generasi 2045 sebagai generasi emas, pendidikan tetap menjadi jalan
utama. Dalam hal ini, pendidikan untuk semua (education for all) menjadi pekerjaan yang perlu dituntaskan. Bukan
sekadar pemerataan, tetapi juga peningkatan kualitas. Upaya tersebut, ujar
Mendikbud, terus berproses, seperti melakukan gerakan pendidikan anak usia dini
serta penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar. Rencananya, pada
tahun 2013 nanti akan dilakukan penyiapan pendidikan menengah universal (PMU).
Di samping itu, lanjut Mendikbud, perluasan akses ke perguruan tinggi juga
disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan
memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan
kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.
Periode
saat ini sebagai upaya menyiapkan generasi untuk berpuluh-puluh
tahun mendatang memang niscaya. Generasi masa depan harus dipersiapkan sejak
sekarang. Pendidikan harus terus berikhtiar membangun generasi bangsa yang
cakap secara intelektual, anggun secara moral, dan siap menghadapi tantangan
zamannya. Pendidikan juga harus mampu melahirkan generasi bangsa yang memiliki
jiwa dan pikiran besar untuk membangun negerinya.
Di sisi lain, yang juga
perlu disadari, pendidikan bukan tanggung jawab pemerintah/negara semata. Pendidikan
sebagai jalan kemajuan negeri ini harus menjadi komitmen dan kesadaran bersama.
Bertepatan dengan momentum Hardiknas tahun ini, konsep Tri Partit Pendidikan,
yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang ditekankan Ki Hajar Dewantara
(1889-1959) perlu dikuatkan kembali. Tanpa kerja sama yang solid antara ketiga
unsur tersebut, menurut saya, pendidikan tetap sulit menghasilkan generasi
emas. Artinya, Indonesia tetap tanpa kemajuan meskipun telah seabad merdeka
pada tahun 2045 kelak. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO