Oleh: HENDRA SUGIANTORO Harjo Forum Harian Jogja, Selasa 3 Agustus 2010
Media kampus terdapat di setiap kampus. Di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dua media kampus yang dinilai memberikan warna tersendiri adalah Rema Post dan Progress. Dua media kampus ini tidak sekadar menerbitkan media berupa buletin, tapi juga berikhtiar mendidik khalayak. Kontrol sosial memang penting, tapi bukan menghujat. Ada opini mencerahkan yang coba dibangun dua media kampus ini. Dwi Murdaningsih, pemimpin redaksi Positive BEM FMIPA Universitas Diponegoro, tak segan memberikan komentar, “Rema Post, mencerdaskan. Opininya banyak banget, bukan sekadar liputan. Siplah.” Opini yang banyak dalam penerbitan Rema Post tentu tidak diartikan opini mendominasi liputan berita. Membaca Rema Post terbitan 2010, ada reportase utama dalam rubrik Headline, berita-berita ringan di halaman belakang, dan ada berita wawancara. Untuk menjalin komunikasi dengan warga kampus, Rema Post membuka rubrik surat pembaca di mana warga kampus bisa memberikan pendapat dan komentar. Di samping itu, ada rubrik Gagasan, bahkan Rema Post yang terbit 8 halaman memiliki rubrik Sastra pada halaman 7. Rema Post yang diterbitkan Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM REMA) UNY ini sudah cukup lama terbit semenjak tahun 2006. Tentu saja terjadi inovasi dalam bentuk dan isi Rema Post yang tidak sama dari tahun-tahun. Kini di bawah pimpinan umum Nurhayati Budiyanti, Rema Post terus mempertahankan eksistensi sebagai media kampus yang layak ditunggu khalayak kampus. Begitu pula dengan Progress yang memberikan warna religius di UNY. Sesuai dengan visi UNY untuk membangun insan bernurani, cendekia, dan mandiri kehadiran Progress memiliki arti penting. Progress yang diterbitkan Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Jama’ah al-Mujahidin UNY berikhtiar memberikan ilmu, wawasan, dan wacana keagamaan lewat penerbitannya. Dengan penerbitan Progress yang kini di bawah pemimpin redaksi Ayip Miftahuddin, UNY semakin memperkuat unsur pembangunan rohani masyarakat kampus yang diidealkan selama ini. Lantas, bagaimana Rema Post dan Progress menghadapi hajatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) UNY yang digelar pada 2 Agustus-6 Agustus 2010? Sebagai dua media terbaik di UNY, Rema Post dan Progress tentu tidak meninggalkan momentum Ospek. Penerbitan Rema Post dan Progress direncanakan setiap hari. Boleh dibilang penerbitan dalam Ospek ini merupakan edisi khusus. Secara garis besar, pendidikan profetik menjadi tema sentral yang diusung. Tema pendidikan profetik memang menjadi tema dari universitas dalam hajatan Ospek tahun ini. Untuk turut menanamkan dan membangun kesadaran perihal pendidikan profetik di benak mahasiswa baru, Rema Post dan Progress berusaha bekerja secara baik. Tulisan-tulisan opini dipastikan akan mengisi rubrik dan ada liputan dari pelaksanaan Ospek di lapangan. Yang jelas, terbitnya Rema Post dan Progress dinantikan warga kampus yang dinahkodai Rachmat Wahab ini. Wallahu a’lam.(Hendra Sugiantoro)