Dahsyatnya Hamka Menulis

Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Surat Pembaca Suara Merdeka, Minggu 31 Oktober 2010
Siapa pun tak asing dengan Tafsir Al-Azhar. Tafsir ini diselesaikan seorang tokoh kelahiran Kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, pada 16 Februari 1908. Tokoh ini dikenal sebagai ulama pejuang yang teguh memegang prinsip Islam. Pada 24 Juli 1981, tokoh ini meninggal dunia. Tokoh yang dimaksud tak lain adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka.

Dari usianya, Hamka tak lebih dari 75 tahun. Hamka yang kokoh di jalan dakwah ini tak sekadar berbicara dari mimbar ke mimbar. Pelbagai karya tulis beliau begitu melimpah. Keluasan ilmu beliau bisa dikatakan mengagumkan. Tak hanya persoalan agama, beliau juga menulis tentang politik, sejarah, dan budaya. Buku-buku yang ditulis beliau pun meliputi karya sastra berupa roman/novel. Roman pertamanya berjudul Si Sabariah. Karya-karya tulis beliau seakan-akan melampau usianya. Konon karya beliau yang dibukukan ada lebih dari 100 buku.

Selain aktif di jalur keagamaan dan politik, Hamka memang menerjunkan diri sebagai seorang wartawan, penulis, dan editor. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa surat kabar, seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, Hamka menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, ia bergulat dengan dunia editing dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makassar. Ia pernah juga menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam (Saiful Amin Ghofur, 2008:213).

Aktivitas menulis Hamka mungkin memang terbantu ketika beliau aktif di dunia jurnalistik. Meskipun demikian, jiwa menulis Hamka tak mungkin dimungkiri. Jiwa menulislah yang menggerakkan Hamka mengirim artikel ke harian Hindia Baroe ketika beliau menginjak usia sekitar 17 tahun. Beliau tak sekadar menulis, tapi juga beberapa kali menerbitkan majalah. Produktivitas Hamka dalam menulis mungkin tak bisa dibayangkan. Buku-buku beliau antara lain berjudul Tasawuf Modern, Lembaga Budi, Falsafah Hidup, Sejarah Umat Islam, Kenang-kenangan Hidup, dan Ayahku. Beliau juga menerbitkan roman/novel antara lain berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Mandi Cahaya di Tanah Suci, Di Lembah Sungai Nil, dan Di Tepi Sungai Dajlah. Dari beberapa buku dan roman/novel itu dapat dilihat betapa dahsyatnya beliau menulis.

Buku yang dipaparkan di atas hanya sebagian dari karya Hamka. Beliau juga menulis makalah-makalah untuk disampaikan dalam ceramah ilmiah. Dahsyatnya menulis Hamka tak sekadar untuk dikenang, tapi juga dilanjutkan! Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO
Aktivis Pena Profetik Yogyakarta
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/10/31/128549/Dahsyatnya-Hamka-Menulis

1 komentar:

Obat Kuat Herbal herba max obat kuat yang terbuat dari bahan bahan herbal asli indonesia. khasiat obat ini adalah untuk memelihara gairah seks agar tetap membara. obat kuat herba max berbeda dengan obat kuat import karena di dalam obat kuat herbal herba max ini bekerja dengan cepat tapi pasti karena sifatnya yang herbal. meskipun demikian Obat kuat herbal herbamax mampu mengembalikan gairah seksual yang menurun