Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Harjo Forum Harian Jogja, Sabtu 7 Agustus 2010
Wacana dan persoalan tentang mahasiswa tak pernah usai. Mahasiswa merupakan sosok yang selalu hangat diperbincangkan. Mahasiswa dalam sepak terjangnya tak selalu diapresiasi. Kritik juga menerpa mahasiswa. Pun, ada harapan yang digantungkan kepada mahasiswa. Terkait mahasiswa, banyak pihak telah memperbincangkan dan mengutarakan opini. Begitu juga Ika Feni Setiyaningrum yang mencoba turut memperbincangkan mahasiswa dalam artikelnya di Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010.
Dimuat di Harjo Forum Harian Jogja, Sabtu 7 Agustus 2010
Wacana dan persoalan tentang mahasiswa tak pernah usai. Mahasiswa merupakan sosok yang selalu hangat diperbincangkan. Mahasiswa dalam sepak terjangnya tak selalu diapresiasi. Kritik juga menerpa mahasiswa. Pun, ada harapan yang digantungkan kepada mahasiswa. Terkait mahasiswa, banyak pihak telah memperbincangkan dan mengutarakan opini. Begitu juga Ika Feni Setiyaningrum yang mencoba turut memperbincangkan mahasiswa dalam artikelnya di Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010.
Dikatakan Ika Feni Setiyaningrum bahwa mahasiswa memiliki dunia berbeda dengan dunia siswa SMA. Dunia kampus mengajak mahasiswa bersikap lebih mandiri, pandai menghadapi tantangan dan problematika. Dalam artikelnya yang berjudul Dunia Mahasiswa Tak Sekadar Akademik, Ika Feni Setiyaningrum tampak jelas membangun paradigma bahwa mahasiswa semestinya tak berkutat pada dunia akademik semata. Mahasiswa juga perlu melibatkan diri dalam dunia organisasi mahasiswa. Ika Feni Setiyaningrum, mahasiswi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), itu menuturkan, “Dunia kampus bukan hanya sekadar dunia mencari nilai akademik. Bukan sekadar dunia nongkrong. Dunia kampus, dunia inspirasi perubahan. Dunia kampus, wadah pencetak kader harapan bangsa.” Lebih lanjut Ika Feni Setiyaningrum berujar bahwa mahasiswa tak cukup hanya berkutat pada diktat-diktat kuliah atau mengurus tugas kuliah. “Organisasi, sarana pembentuk mahasiswa bermental matang, mandiri, dewasa. Organisasi, sarana membangun komunikasi dan jaringan. Pengalaman organisasi sebagai bekalan dunia profesi ke depan,” kata Ika Feni Setiyanigrum. Kenapa organisasi sebagai bekalan profesi? Ika Feni Setiyaningrum menjelaskan, “Dunia profesi tak sekadar membutuhkan nilai akademik, IP cumlaude, tapi butuh pula kemampuan komunikasi, kemandirian, kematangan, dan kedewasaan; hasil pengalaman berkecimpung di dunia organisasi.”
Dalam artikelnya di rubrik Gagasan Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010 pada halaman 5 itu, Ika Feni Setiyaningrum juga menegaskan peran mahasiswa. Ada tiga peran, yakni director of change, iron stock, dan transformator. Berikut penjelasan Ika Feni Setiyaningrum, “Director of change, peran mahasiswa sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan masa depan bangsa. Iron stock, pemuda sebagai benih-benih pemimpin masa depan bangsa, penentu arah dan tujuan ke manakah bangsa ini akan dibawa. Transformator, peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan...”
Apa yang disampaikan Ika Feni Setiyaningrum lewat artikelnya di Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010 memang menarik disimak, bahkan didiskusikan. Ada kalimat Ika Feni Setiyaningrum di akhir artikel, “Selamat datang duhai calon pemimpin bangsa di dunia organisasi! Bergabunglah, niscaya akan kau temukan hal yang berbeda di sana. Semoga.” Mungkin karena Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010 diterbitkan pada hari pertama Ospek UNY 2010 pada Senin (2/8), maka digunakan kalimat itu yang ditujukan kepada mahasiswa baru. Namun, perihal “calon pemimpin bangsa” sebenarnya bisa juga ditujukan kepada siapa pun yang masih mahasiswa. Yang justru lebih menarik adalah kata “semoga” untuk menuntaskan artikel. Dari kata itu, ada harapan yang juga bisa dibaca: mampukah organisasi melakukan hal sebagaimana diutarakan Ika Feni Setiyaningrum dalam artikelnya? Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO
Dalam artikelnya di rubrik Gagasan Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010 pada halaman 5 itu, Ika Feni Setiyaningrum juga menegaskan peran mahasiswa. Ada tiga peran, yakni director of change, iron stock, dan transformator. Berikut penjelasan Ika Feni Setiyaningrum, “Director of change, peran mahasiswa sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan masa depan bangsa. Iron stock, pemuda sebagai benih-benih pemimpin masa depan bangsa, penentu arah dan tujuan ke manakah bangsa ini akan dibawa. Transformator, peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan...”
Apa yang disampaikan Ika Feni Setiyaningrum lewat artikelnya di Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010 memang menarik disimak, bahkan didiskusikan. Ada kalimat Ika Feni Setiyaningrum di akhir artikel, “Selamat datang duhai calon pemimpin bangsa di dunia organisasi! Bergabunglah, niscaya akan kau temukan hal yang berbeda di sana. Semoga.” Mungkin karena Rema Post edisi 04/Tahun IV/Agustus 2010 diterbitkan pada hari pertama Ospek UNY 2010 pada Senin (2/8), maka digunakan kalimat itu yang ditujukan kepada mahasiswa baru. Namun, perihal “calon pemimpin bangsa” sebenarnya bisa juga ditujukan kepada siapa pun yang masih mahasiswa. Yang justru lebih menarik adalah kata “semoga” untuk menuntaskan artikel. Dari kata itu, ada harapan yang juga bisa dibaca: mampukah organisasi melakukan hal sebagaimana diutarakan Ika Feni Setiyaningrum dalam artikelnya? Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO
1 komentar:
Obat Kuat Herbal herba max obat kuat yang terbuat dari bahan bahan herbal asli indonesia. khasiat obat ini adalah untuk memelihara gairah seks agar tetap membara. obat kuat herba max berbeda dengan obat kuat import karena di dalam obat kuat herbal herba max ini bekerja dengan cepat tapi pasti karena sifatnya yang herbal. meskipun demikian Obat kuat herbal herbamax mampu mengembalikan gairah seksual yang menurun
Posting Komentar