Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Surat Pembaca SUARA MERDEKA, Kamis, 10 Januari 2013
Ada harapan yang
tentunya bersemayam di benak kita pada tahun 2013 ini, bahwa kehidupan kian
lebih baik. Harapan yang perlu disertai komitmen dan aksi perbaikan diri. Hal
ini penting, sebab tanpa perbaikan diri, kita tak mungkin menghadirkan
perubahan bagi kehidupan. Mahatma Gandhi pernah berujar, “Anda haruslah menjadi
perubahan yang ingin Anda lihat di dunia”.
Ya, perbaiki diri kita
agar dunia ini juga berubah lebih baik. Kita kerapkali meradang dengan
permasalahan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara ini, namun kita tak
cukup hanya menggerutu, melontarkan kritik, dan menumpahkan air mata. Kita justru
harus berkontribusi bagi gerak perbaikan. Sejatinya setiap kita bertanggung
jawab membuat negeri ini berwajah cemerlang. Hidup kita harus berdampak positif
bagi kehidupan.
Memang di atas bumi ini
tak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan manusia terletak pada ikhtiar untuk
memperbaiki diri. Tahun ini kita seyogianya bisa lebih baik dari tahun kemarin.
Marilah kita memperbaiki diri dengan menjadi insan yang bermanfaat. Kita
kuatkan penghambaan kita kepada Tuhan dengan amal yang mulia. Dalam hidup ini, marilah
kita tegakkan kejujuran. Dimulai dari diri sendiri, kita menjaga kebersihan
lingkungan kita. Kita mengendalikan diri untuk tak melanggar peraturan di jalan
raya. Kita tak mengandalkan kekerasan, tetapi kemampuan nalar dan argumentasi
yang bijak untuk menyelesaikan permasalahan. Masih banyak contoh lainnya yang
bisa kita lakukan dalam rangka perbaikan diri.
Tak kalah penting, kita
juga harus memperbaiki keluarga kita. Bagi orangtua, didiklah anak sebagai
amanat Sang Pencipta untuk menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan, berakhlak
mulia, dan mampu memakmurkan kehidupan. Memakmurkan kehidupan, bukan merusak
kehidupan! Bagi pasangan suami-istri, pernikahan bukanlah sekadar menyatukan
dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan. Pernikahan adalah pembangunan
kehidupan keluarga sebagai pilar kehidupan masyarakat. Pernikahan juga upaya
membangun generasi yang lebih mulia. Ada pertanggungjawaban kepada Tuhan dari kehidupan
keluarga kita. Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar