Catatan untuk Calon Pemimpin

Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Gagasan Suara Merdeka, Rabu 8 Juli 2009

HARI pemilihan presiden (Pilpres) hampir menjelang. Sesaat lagi masyarakat negeri ini akan menentukan pemimpinnya untuk periode lima tahun ke depan. Siapa pun tentu berharap agar pelaksanaan Pilpres berjalan lancar, jujur, dan adil. Bagi masyarakat yang memiliki hak pilih sudah seyogianya menimbang dan menilai siapakah nantinya yang bakal dipilih. Dengan pilihan penuh kesadaran, masyarakat akan menempatkan salah satu dari tiga pasangan capres-cawapres di kursi kepemimpinan 2009-2014.

Pada titik ini, tidak ada harapan lain bagi kita agar pemimpin terpilih nantinya mampu menjalankan roda pemerintahan sebaik-baiknya. Calon presiden terpilih nantinya harus siap berjuang dan berkorban untuk terwujudnya kemaslahatan kehidupan rakyat. Ketika masing-masing pasangan capres-cawapres senantiasa berteriak dan berjanji untuk menyejahterakan rakyat saat kampanye, itu memang sudah menjadi kewajibannya. Tanpa berjanji pun, presiden sebagai pemimpin tidak boleh membiarkan kehidupan rakyatnya tertindas dan diliputi kenestapaan.

Maka, siapa pun calon presiden yang kelak terpilih sudah sewajarnya hidup bersama rakyat dan merasakan keprihatinan rakyatnya. Jika ada rakyatnya yang hidup kekurangan, seorang pemimpin tentu harus merasa bersalah. Seorang pemimpin akan merasakan kesedihan jika masih ada dari sebagian rakyatnya kelaparan. Jika sebagian rakyat di negeri ini masih hidup terpuruk tanpa kepastian masa depan, seorang pemimpin pastinya tidak bisa tidur nyenyak. Tidak berhenti pada kesedihan dan merasakan penderitaan semata, pemimpin harus segera bertindak nyata membebaskan rakyatnya dari penderitaan dan keterpurukan.

Sebagaimana Rasulullah SAW pernah berkata bahwa kepemimpinan akan dipertanggungjawabkan, maka calon presiden terpilih nantinya harus siap mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Seorang presiden sebagai pemimpin negara memiliki kewajiban mengurusi rakyatnya dan mewujudkan kehidupan rakyat yang lebih baik. Calon presiden yang nantinya terpilih perlu menyadari bahwa pertanggungjawaban kepemimpinannya itu tidak kepada manusia semata, tapi juga kepada Allah SWT. Apapun kebijakan yang diambil seorang pemimpin pasti dimintai pertanggungjawaban sehingga sudah sepatutnya menggariskan kebijakan yang tidak menyengsarakan rakyatnya. Ya, kita memang berharap semoga pemimpin yang dihasilkan melalui Pilpres 2009 benar-benar menyejahterakan rakyat. Tidak sekadar retorika, tapi benar-benar bertindak nyata agar seluruh rakyat di negeri ini bisa hidup secara layak. Wallahu a’lam.
HENDRA SUGIANTORO
Karangmalang Yogyakarta 52281

0 komentar: