Oleh: HENDRA SUGIANTORO
Dimuat di Pustaka SKH KEDAULATAN RAKYAT,
Minggu, 25 November 2012
Judul Buku: Catatan Hati di Setiap Doaku Penulis:
Asma Nadia, dkk. Penerbit:
AsmaNadia Publishing House Cetakan: I, 2012 Tebal: xx+268 halaman
Dalam hidup,
manusia memiliki beragam impian dan cita-cita. Hal yang wajar apabila manusia
berusaha sekuat daya mewujudkan impiannya. Di samping usaha yang tekun, manusia
tentu perlu berdoa. Dengan berdoa, manusia menyadari kelemahannya. Sejatinya
yang memiliki kekuatan hanyalah Tuhan. Lewat doa, manusia mengadakan hubungan
dengan Pencipta dalam menjalani kehidupan.
Sesungguhnya ada
kekuatan dari sebuah doa. Kisah-kisah kekuatan doa itu dapat kita saksikan
dalam buku ini. Sebut saja kisah Galuh Chrysanti. Sampai lima tahun lebih usia
pernikahannya, ia belum juga dapat melahirkan. Konsultasi ke dokter
dilakukannya bersama suami. Doa tak henti dipanjatkan, “Ya Allah, jika kami kelak memang tidak dikaruniai keturunan, lalu
siapa yang mendoakan kalau kami sudah tidak ada lagi?”. Sampai akhirnya, ia
bisa memiliki anak setelah bertahun-tahun tak positif hamil (hlm. 15-31).
Selain kisah tersebut, beberapa kisah lain juga menyentuh hati. Beragam kisah
yang bisa menginspirasi kita agar tak kenal lelah berdoa.
Melalui buku
ini, kita diajarkan banyak hal terkait berdoa. Kita diajak untuk tak hanya
mendoakan mereka yang sakit, tetapi juga mereka yang sehat agar tetap sehat.
Kita juga selayaknya mendoakan orang-orang yang baik agar kebaikannya bernafas
panjang. Orang-orang yang jahat pun perlu kita doakan.
Doa memang tak
selalu dikabulkan seketika. Doa boleh jadi dikabulkan di akhirat. Doa bisa juga
terkabulkan dalam bentuk-bentuk lain, seperti terhapuskan dosa-dosa, terhindar
dari keburukan, dan sebagainya. Intinya, jangan pernah lelah berdoa.
Bersama-Nya, selalu ada jalan, selalu ada harapan.
0 komentar:
Posting Komentar